Seserahan Pernikahan: Makna Simbolis di Balik Tradisi Berharga

Seserahan Pernikahan

Pengertian Seserahan Pernikahan

Seserahan pernikahan adalah sebuah tradisi dalam budaya Indonesia di mana pihak calon pengantin pria memberikan berbagai macam barang kepada pihak calon pengantin wanita. Tradisi ini biasanya dilakukan beberapa hari atau minggu sebelum pernikahan sebagai tanda kesiapan dan komitmen calon pengantin pria untuk membangun kehidupan rumah tangga bersama calon istrinya.

Artikel ini membahas tentang

Pentingnya Seserahan dalam Budaya Pernikahan Indonesia

Seserahan bukan hanya sekadar tradisi, tetapi memiliki makna simbolis yang mendalam dalam budaya pernikahan Indonesia. Berikut adalah beberapa alasan mengapa seserahan penting dalam budaya pernikahan Indonesia:

  • Menandakan Kesiapan Calon Pengantin Pria: Pemberian seserahan menunjukkan kesiapan calon pengantin pria untuk menafkahi dan memenuhi kebutuhan istrinya di masa depan.
  • Simbol Komitmen dan Kesetiaan: Seserahan melambangkan komitmen dan kesetiaan calon pengantin pria kepada calon istrinya. Barang-barang yang diberikan diharapkan dapat menjadi pengingat bagi pasangan tentang janji pernikahan mereka.
  • Memperkuat Hubungan Antar Keluarga: Tradisi seserahan membantu memperkuat hubungan antar keluarga kedua belah pihak. Prosesi tukar menukar barang seserahan menjadi momen bagi keluarga untuk saling mengenal dan menjalin keakraban.
  • Menjaga Tradisi dan Budaya: Seserahan merupakan salah satu tradisi pernikahan yang telah diwariskan turun-temurun dalam budaya Indonesia. Melestarikan tradisi ini berarti menjaga kekayaan budaya bangsa.

Makna Simbolis di Balik Barang-Barang Seserahan

Setiap barang dalam seserahan biasanya memiliki makna simbolis tersendiri. Berikut adalah beberapa contoh makna simbolis di balik barang-barang seserahan:

  • Emas dan Perhiasan: Emas melambangkan kekayaan, kemakmuran, dan kemewahan. Perhiasan emas diharapkan dapat membawa keberuntungan dan kebahagiaan bagi pasangan pengantin.
  • Uang: Uang melambangkan kesiapan calon pengantin pria untuk menafkahi istrinya. Memberikan uang dalam seserahan juga merupakan bentuk penghormatan kepada keluarga calon pengantin wanita.
  • Kain Tenun atau Batik: Kain tenun atau batik melambangkan keindahan, kerajinan, dan kearifan lokal. Kain tradisional ini sering dianggap sebagai simbol kesetiaan dan keutuhan.
  • Alat-alat Rumah Tangga: Alat-alat rumah tangga seperti piring, sendok, dan panci melambangkan kesiapan calon pengantin untuk membangun rumah tangga yang mandiri.
  • Perlengkapan Mandi dan Kosmetik: Perlengkapan mandi dan kosmetik melambangkan perhatian dan kasih sayang calon pengantin pria kepada calon istrinya. Barang-barang ini diharapkan dapat membantu calon pengantin wanita untuk selalu tampil cantik dan rapi.
  • Makanan dan Kue-kue: Makanan dan kue-kue melambangkan rasa syukur dan kegembiraan atas pernikahan yang akan dilangsungkan. Memberikan makanan dan kue-kue juga merupakan bentuk keramahan dan kedermawanan kepada keluarga calon pengantin wanita.

Variasi Tradisi Seserahan di Berbagai Daerah

Tradisi seserahan di Indonesia memiliki variasi di berbagai daerah. Berikut adalah beberapa contoh variasi tradisi seserahan di beberapa daerah:

  • Jawa: Di Jawa, seserahan biasanya terdiri dari berbagai macam barang, seperti emas, perhiasan, kain batik, alat-alat rumah tangga, dan makanan.
  • Sunda: Di Sunda, seserahan biasanya disebut dengan “hantaran”. Hantaran biasanya terdiri dari 9 macam barang, yang melambangkan 9 pintu surga. Barang-barang yang biasa diberikan dalam hantaran antara lain adalah uang, emas, perhiasan, kain batik, alat-alat rumah tangga, makanan, dan buah-buahan.
  • Padang: Di Padang, seserahan biasanya disebut dengan “sincak”. Sincak biasanya terdiri dari berbagai macam barang, seperti emas, perhiasan, kain songket, alat-alat rumah tangga, dan makanan.

 

Seserahan pernikahan merupakan tradisi yang kaya makna dan memiliki peran penting dalam budaya pernikahan Indonesia. Tradisi ini tidak hanya memperkuat hubungan antar keluarga, tetapi juga menjadi simbol komitmen dan kesiapan pasangan pengantin untuk membangun kehidupan rumah tangga yang bahagia dan sejahtera.

Bagikan artikel ini melalui